Kamis, 03 Desember 2015



1.             a). PELANGGAN
Pelanggan merupakan konsumen berupa pembeli ataupun pengguna jasa yang melakukan kegiatan pembelian ataupun penggunaan jasa secara berulang-ulang dikarenakan kepuasan yang diterimanya dari penjual ataupun penyedia jasa. Dalam sebuah bisnis pelanggan sangat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan dan juga keuntungan sebuah bisnis. Tanpa pelanggan yang tetap, maka bisnis yang dijalankan cenderung terombang-ambing dan lebih beresiko.
Pelanggan pada dasarnya berasal dari konsumen biasa yang mencoba menggunakan jasa ataupun produk dari sebuah perusahaan. Pelanggan terbentuk dari pola kerja sama saling menguntungkan yang terjadi dalam proses kerja sama antara penyedia layanan dan pengguna layanan. Tanpa kerja sama yang saling menguntungkan tidak akan ada yang disebut sebagai pelanggan. Tanpa kerja sama yang saling menguntungkan yang ada hanyalah proses pembelian barang biasa tanpa diikuti dengan pembelian barang berulang-ulang di waktu lainnya.

b).KONSUMEN
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.[1] Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor.
            c). BARANG
Barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan.
Dalam makroekonomi dan akuntansi, suatu barang sering dilawankan dengan suatu jasa. Barang didefinisikan sebagai suatu produk fisik (berwujud, tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan, kebalikan dengan suatu jasa (tak berwujud, intangible). Istilah "komoditas" sering digunakan dalam mikroekonomi untuk membedakan barang dan jasa.
            d). PRODUK
Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan.[1] Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas.
Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya".[2] Bentuk kerja dari kata product, yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu ("anything produced").[3] Namun sejak 1695, definisi kata product lebih merujuk pada sesuatu yang diproduksi ("thing or things produced"). Produk dalam pengertian ekonomi diperkenalkan pertama kali oleh ekonom-politisi Adam Smith.[4]
Dalam penggunaan yang lebih luas, produk dapat merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok produk yang sama, sekelompok barang dan jasa, atau sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa.
2.        Harga mendorong produsen untuk menciptakan produk karena harga menggambarkan kualitas dari produk tersebut. Harga yang mahal berarti menggunakan bahan baku yang lebih baik dan teknik pengerjaan yang teliti. Konsumen dalam membeli produk sangat memperhatikan harga. Produk dengan harga yang relatif lebih murah cenderung lebih menarik perhatian konsumen namun ada juga konsumen yang menilai bahwa harga yang mahal dapat lebih menjamin kualitas dari produk tersebut yang berarti produk lebih lama masa rusaknya dibandingkan dengan produk yang lebih murah.

3.            a). PASAR
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang disebut dengan transaksi. Pasar terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.
Secara historis, pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi - atau dari - komunitas kecil, kota dan kota.


           b). Perusahaan yang menggunakan orientasi pasar yaitu adalah perusahaan INDUSTRI  dan mempunyai 2 manfaat bagi perusahaan tersebut yaitu :
@ MANFAAT JANGKA PANJANG
-         Dapat diterima
-         Flexible
-         Terukur
-         Memotivasi
-         Sesuai
-         Dapat dipahami
-         Dapat dicapai
@ MANFAAT JANGKA PENDEK
-         Banyak nya Laba
-         Banyak nya Pelanggan
-         Banyak nya pesanan persediaan barang

Kamis, 26 November 2015

Faktor-faktor Yang Menjadi Pertimbangan Untuk Memilih Bentuk Badan Usaha

1. Jenis usaha yang dijalankan
Hal pertama dalam menentukan jenis usaha. Sesuai dengan keinginan pengiriman kita bisa dalam bentuk perdagangan, industri dsb. kita harus pintar-pintar memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan resiko kerugian kecil.
2. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Agar usaha dapat terkordinir dengan baik. kita menempatkan bagian-bagian sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Pihak-pihak dalam perusahaan besar terdiri dari,
3. Besarnya resiko kepemilikan
Misalnya dalam bidang industri kita akan memerlukan alat-alat produksi dan alat-alat produksi itu pun memerlukan perawatan kemudian belum lagi ada barang-barang reject atau cacat dll. Semua itu merupakan resiko yang harus kita tanggung dan semaksimal mungkin,kita harus menekan besarnya kerugian.
4. Besarnya investasi yang ditanam
Dalam hal ini kita harus memperhitungkan modal yang kita punya, karena modal sangat berpengaruh pada usaha yang kita jalankan.
5. Peraturan-peraturan pemerintah
Memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah seperti ijin industri, NPWP, akta notaris dan ijin domilisi.

Bentuk usaha koperasi lebih cocok untuk rakyat Indonesia karena usaha koperasi ini sendiri berdasarkan atas prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Rakyat Indonesia sendiri sering ragu dalam membuka usaha, entah terkendala masalah modal ataupun masalah yang lainnya. Sehingga dalam usaha koperasi ini dan dengan dukungan dari pemerintah, rakyat Indonesia dilatih untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki untuk dapat meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok.

Perkembangan gerakan koperasi diIndonesia lambat walaupun ada bantuan dari pemerintah karena mungkin disetiap usaha koperasi yang ada diIndonesia menetapkan ketentuan yang membebankan masyarakat menjadi tidak bisa melibatkan dirinya dalam usaha koperasi tersebut ataupun faktor dari masyarakat itu sendiri yang malas untuk terlibat dan mengembangkan dirinya walaupun demi kesejahteraan sendiri.

sumber : 
[http://erpurwita.blogspot.co.id/2010/03/faktor-faktor-yang-menjadi-pertimbangan.html] 
dan referensi penulis sendiri

Rabu, 11 November 2015

Perusahaan dan Lembaga Sosial

Pengertian Perusahaan
Adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan uapaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Atau suatu unit kegiatan ekonomi yang di organisasikan dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Contoh dari perusahaan adalah Apple.Inc dan Microsoft.Inc
Lingkungan Perusahaan
dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor ekstern dan intern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi mauun kegiatannya.
Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
A)    Lingkungan eksternal makro
Adalah lingkungan eksternal  yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
  • Keadaan alam => SDA, lingkungan.
  • Politik dan hankam => kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam Negara dimana perusahaan berada => menciptakan.
  • Hukum
  • Perekonomian
  • Pendidikan dan kebudayaan
  • Social dan budaya
  • Kependudukan
  • Hubungan internasional.
B)     Lingkungan eksternal mikro
Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
  • Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
  • Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
  • Teknologi : yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
  • Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
2.   Lingkungan Internal
Adalah factor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
  • Tenaga kerja
  • Peralatan dan mesin
  • Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
  • Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
  • System informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
Tempat perusahaan
aadalah kantor pusat perusahaan. tempat perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, misalnya lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, lembaga pelanggan, dan lain-lain.
Letak perusahaan
adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan suatu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama berkaitan dengan  biaya, Contoh letak perusahaan adalah: Pertanian, pertambangan, perikanan, perkebunan, dan lain lain.

Lembaga Sosial
Pengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial. Terdapat sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial sebagai berikut.
  1. Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.
  2. Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya.
  3. Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya.
  4. Ada saling ketergantungan antarlembaga sosial di masyarakat, perubahan lembaga sosial satu berakibat pada perubahan lembaga sosial yang lain.
  5. Meskipun antarlembaga sosial saling bergantung, masing-masing lembaga sosial disusun dan di- organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola, norma, nilai, dan perilaku yang diharapkan.
  6. Ide-ide lembaga sosial pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota masyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi.
  7. Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama perilaku.
  8. Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu.
  9. Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi kelompoknya.
Perusahaan
adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi

Unsur-unsur perusahaan

  • Badan usaha
  • Kegiatan dalam bidang perekonomian
  • Terus menerus
  • Bersifat tetap
  • Terang-terangan
  • Keuntungan dan atau laba
  • Pembukuan

Saya lebih memilih perkembangan karir di perushaan kerena dengan saya bekerja di perusahaan tersebut saya bisa mempelajari strategi pemasarannya seperti apa, manajemen keuangan bagaimana, pemilihan dan penempatan staf yang tepat seperti apa, marketing perusahaannya seperti apa sehingga apa bila saya membuka perusahaan saya sendiri, saya sudah bisa mengetahui dengan baik dan merencanakan dengan tepat visi dan misi perusahaan saya dari pengalaman yang saya peroleh selama saya bekerja di perusahaan tersebut.

Refrensi dan Sumber:
https://sites.google.com/site/lingkunganperusahaan/
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/466/jbptunikompp-gdl-rahmawahdi-23299-3-pertemua-n.pdf
https://books.google.co.id/books?id=EVfWJ7nbd-kC&pg=PA18&lpg=PA18&dq=letak+dan+tempat+kedudukan+perusahaan&source=bl&ots=oaqwbnvVl6&sig=1ULskz6cMSKkd4lENVVE9WC4gFw&hl=id&sa=X&ved=0CC0Q6AEwA2oVChMI-ZeCpZWIyQIVA2qOCh3IGQBe#v=onepage&q=letak%20dan%20tempat%20kedudukan%20perusahaan&f=false
https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_sosial#Pengertian_Lembaga_Sosial
https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan

Rabu, 04 November 2015

Empat Pelaku Bisnis

Dalam kehidupan perekonomian, terdapat 4 kelompok besar masyarakat yang digolongkan sebagai pelaku ekonomi diantaranya :
1. Rumah Tangga
Yang dimaksud rumah tangga adalah bagian dari masyarakat. Bisa berupa perorangan,kelompok,lembaga-lembaga maupun badan-badan sebagai konsumen barang-barang atau jasa dari hasil produksi. Singkatnya adalah sebagai pemakai barang atau jasa. Sebagai rumah tangga kegiatan utama yang dilakukan sebagai pelaku ekonomi adalah melakukan kegiatan konsumsi.
2. Perusahaan
Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan produksi ada yang dilakukan oleh perorangan, perusahaan,lembaga atau badan usaha milik negara, dan swasta. Baik swasta nasioal maupun asing. Mereka biasanya menjalankan kegiatan diantara lain sebagai berikut :
a. Lapangan usaha primer contohnya mengolah hasil-hasil alam seperti perikanan, pertambangan,perkebunan dan lain-lain.
b. Lapangan usaha sekunder contohnya kegiatan yang meliputi kegiatan di sektor produksi, perumahan,penyedian gas, dan lain-lain.
c. Lapangan usaha tersier contohnya usaha yang bergerak di bidang jasa seperti asuransi, jasa pengankutan,bank,usaha perdagangan dan lain-lain.
3. Pemerintah
Dalam kehidupan perekonomian, negara memegang peran penting dalam mengatur,menstabilkan, dan mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat. Pemerintah juga berperan langsung dalam melakukan kegiatan produksi. Dengan tujuan memenuhi hajat orang banyak. Pemerintah juga memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap rakyatnya. Pemerintah juga memiliki kewajiaban untuk mensejahterakan rakyatnya. Kondisi masyarakat yang sejahtera adalah kemanpuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan sangat mudah,
Jadi pemerintah dengan kewajiban ini di harapkan dapat memberikan suplai yang cukup akan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat, hal ini berkaitan erat dengan kegiatan ekonomi produksi. Pemerintah harusnya dapat menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tanpa terkecuali.
Selain mampu untuk mensuplai barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, pemerintah juga haruslah memiliki kemampuan untuk mendistribusi barang dan jasa agar sampai ketangan konsumen dalam hal ini masyarakat dengan mudah. Masyarakat tidak mengalami kesulitan sedikit pun dalam dalam memperoleh barang atau jasa.
Setelah barang sampai ke tangan masyarakat, pemerintah masih memiliki kewajiban agar barang atau jasa tersebut dapat dinikmati masyarakat dengan harga yang terjangkau untuk setiap lapisan masyarakat.
4. Luar Negeri
Tidak semua kebutuhan tersedia di dalam negeri begitu pun sebaliknya, maka perlu diadakan kegiatan impor maupun ekspor untuk memenuhinya. Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negri, misalnya saat ini indonesia banyak impor beras dari thailand sedangkan ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa ke luar negri. Jadi barang atau jasa itu di produksi di dalam negeri dan suplainya sudah memenuhi target kebutuhan dalam negeri, jadi masih tersisa antar kebutuhan barang tersebut dengan produksinya, sisa inilah yang kemudian di jual atau di ekspor, sebernaya makna dari ekspor itu sendiri seperti itu, tetapi kenyatannya kegiatan ekspor ini tidaklah demikian barang yang di ekspor kebanyakan adalah barang yang memilki kualitas lebih baik jika dibandingkan dengan barang-barang yang dikonsumsi di dalam negeri dengan kata lain, kegiatan pelaku ekonomi luar negeri sebagia berikut :
a. Sebagai pemasok barang atau jasa terhadap suatu negara atua mitra dagang, inilah yang disebut mitra dagang.
b. Sebagai konsumen karena mengkonsumsi barang atau jasa dari hasil produksi negara lain, inilah yang disebut ekspor barang
Manfaat
Agar kita dapat mengatur dan dapat menentukan strategi yang tepat untuk dijalankan sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan bersama oleh salah satu perusahan.

Lima Masalah Bisnis

Ada lima masalah bisnis yang terjadi di Indonesia yaitu sebagai berikut:
1.     Kemiskinan
Dari segi distribusi pev ndapatan nasional, penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan. Sebagian besar kekayaan banyak dimiliki kelompok berpenghasilan besar atau kelompok kaya Indonesia.
2.     Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia inilah yang terpenting, namun saat ini sumber daya manusia pada umumnya kurang memadai karena pendidikan serta keahlian yang mereka miliki pada diri sendiri kurang memadai, dan menyebabkan beberapa perusahaan maupun lembaga sulit mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kriteria yg dibutuhkan oleh perusahaan.
3.     Masalah kesempatan kerja yang menyebabkan pengangguran
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja.
4.     Masalah kekurangan modal
Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya melalui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.
5.     Krisis nilai tukar
Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sektor swasta. Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisa yang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai
tukar yang mengambang terkendali.


  Sumber :
http://www.anneahira.com/pelaku-pelaku-ekonomi.htm